"Debat Kordinasi" ,Usut Tuntas Siapa Yang Viralkan di Tiktok ,Ini Sudah Merusak Sinergitas Antara TNI Polri,Mau Tau Cerita Aslinya




MEDAN|
Viralnya video di tiktok terkait debat kordinasi antara Pakum Kumdam I/BB Mayor Chk DFH dengan Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol FM diduga ada yang menginginkan TNI Polri jadi pecah dan merusak Sinergitas TNI Polri yang selama ini sudah terjalin baik.

Buktinya,awalnya permasalahan tersebut sempat viral di beberapa media online,setelah Kapendam I/BB Kolonel Inf Rico Julyanto Siagian bersama Kabid Humas Poldasu hadir dan kordinasi akhirnya selesai.Namun,esok harinya muncul video Tiktok sehingga mulailah para awak media menyudutkan Pakum Kumdam I/BB tersebut.

Permasalahan ini sebenarnya hanya Miss Comunication, namun ada yang memanfaatkan suasana sehingga menjadi tegang dan meruncing.

"TNI dan Polri Sinergitas dan Soliditasnya sudah baik dan kokoh,jangan karena permasalahan ini menjadi tegang,ingat masih banyak urusan lain yang harus diselesaikan,Ini mau Pilpres jadi wilayah harus kondusif,Tanpa TNI Polri Pilpres tidak akan berjalan lancar,sebab mereka ujung tombak pengamanan ,"tegas Aktifis Pemerhati Sosbud,Hukum dan HAM,Reo .

Diminta,kata dia ,Tim Cyber dari TNI dan Polri serta Intelijen dikerahkan untuk mengusut tuntas siapa-siapa yang ada disaat perdebatan antara Mayor Chk DFH dan Kasat Reskrim.Dilihat dari CCTV atas.Ketahuan itu siapa saja buat Video Nya.

"Usut dan tangkap,karena dengan adanya Video Tiktok tersebut banyak yang menyalahkan Mayor Chk DFH,sementara Kasat Reskrim tidak ada,dan bahkan karena ketegasan TNI ,Mayor Chk DFH akan dipanggil ke Lidkrim Puspom TNI untuk klarifikasi terkait permasalahan tudingan membawa anggotanya menyerang dan me-ngintervensi hukum,"sebutnya.

Info didapat,permasalahan muncul adanya keluarga Mayor Chk DFH bernama Abd Rosyid Hasibuan yang menjadi pengacara kliennya Prof Dr PH tidak ditahan (dalam kasus dugaan pemalsuan tanda tangan) , justru Abd Rosyid Hasibuan malah ditahan selama 7 hari di Mapolrestabes Medan, meskipun tidak di sel,namun tidak boleh pulang,sehingga memohon penangguhan penahanan ditolak .

Tudingan dugaan kasus pemalsuan tanda tangan tersebut membuat Mayor Chk DFH dan anggota turun karena masih saudara dengan Abd Rosyid Hasibuan dan juga merasa dilecehkan .

Sebelumnya Abd Rosyid Hasibuan selaku pengacara kliennya yang salah tangkap, melaporkan oknum perwira Polrestabes Medan AKP P dan anggotanya Brigpol Bjr atas dugaan kasus salah tangkap tudingan penadah sepeda motor ke Provam Poldasu.

Diduga adanya ketidaksenangan terhadap Abd Rosyid Hasibuan
yang telah melaporkan oknum Perwira maka ditahanlah Abd Rosyid Hasibuan selama 7 hari tanpa ada surat penahanan.Tindakan tersebut agar harapan Abd Rosyid Hasibuan mencabut laporannya di Provam Poldasu.

Kehadiran Pakum Kumdam I /BB atas dasar permintaan dan mendukung 
Abd Rosyid Hasibuan (pengacara) yang diperlakukan tidak adil dan kebetulan masih ikatan tali saudara.

Awalnya dilakukan mediasi untuk meminta penangguhan penahanan ,diikuti dengan surat penangguhan penahanan,namun tidak direspon dengan baik oleh Kasat Reskrim sehingga Mayor Chk DFH mendatangi Polrestabes Medan untuk silaturahmi sekaligus kordinasi, tapi tidak juga ada hasilnya hingga malam harinya baru dilepas 
Abd Rosyid Hasibuan.
(Shadow Wind)



Belum ada Komentar untuk ""Debat Kordinasi" ,Usut Tuntas Siapa Yang Viralkan di Tiktok ,Ini Sudah Merusak Sinergitas Antara TNI Polri,Mau Tau Cerita Aslinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel